30 June 2009

Berguru dengan Durian





Hehehe..saja ja mau posting entri ni... gambar ni saya ambil dari blog housemate saya ..hehe...tumpang gambar ya kak effa.. ::Link Blog kak Effa::

Alhamdulillah setelah lama nda makan durian dapat juga makan durian bersama-sama housemateku yang semuanya asyik-mashuk ja buat kerja Islam non-stop(mana ada istilah rehat dalam gerak kerja Islam kan).

Dalam diam-diam makan durian, kekaguman saya terbit sendiri dengan kehebatan durian. Benar semua ciptaan Allah itu diciptakan mesti ada hikmahnya... Mesti ada kelebihannya..dan mesti ada sesuatu variasi minda yang kita boleh ambil.

Buah Durian bercirikan kulitnya yang tebal dan berduri...letaknya di atas pokok yang tinggi sangat sukar untuk dipetik...Hanya apabila betul-betul masak sahaja dia akan menjatuhkan dirinya menyembah tanah. Dan apabila buah yang masak itu dibuka, isinya akan kelihatan sungguh cantik, sedap dan pasti enak di makan...


Bila memikirkan kehebatan durian... teringat pula umpamanya diri seorang muslimat (muhasabah di saat makan durian). Seharusnya kita semua mencontohi durian. Ada pertahanan diri yang kuat umpama duri-duri tajam dan kulit yang tebal pada durian. Islam sudah mengariskan pertahanan itu
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
(surah An-Nur : 31)

Realiti yang wajar diteliti, wanita zaman sekarang tidak lagi mempunyai perasaan malu. Buka sana, buka sini. Sehinggakan sanggup hukum agama ditolak tepi semata-mata ingin tampil menarik di mata manusia... (bukan nialian manusia yang menentukan kita masuk neraka atau syurga..)

Bepegang kepada Firman ALlah

...Sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa... Al-Hujurat :13

cukup sebenarnya bagi kita sedar bahawasanya, apa yang kita perlukan adalah nilaian Allah semata. Bukan Nialian manusia. Biarlah apa yang orang mahu katakan kepada kita; kolot, badut, tak cantik, tak matching, berselubung, hantu purdah, (macam-macam)...Ingatlah sesungguhnya semua kata-kata yang terkeluar dari mulut manusia itulah akan dijadikan mahar kita di mahkamah Allah kelak.




Semoga kita semua tergolong dalam golongan hamba-hamba-Nya yang sentiasa patuh kepada suruhan-Nya tanpa banyak bicara selagi ianya benar-benar dari Al-Quran dan As-Sunnah...




JORDAN..

Memali...angkara siapa?






"As-shahid Ustaz Ibrahim Libya memang selalu berdoa untuk shahid. Selalu ana dengar dari mulutnya dia minta sahabat-sahabat lain doakan supaya dia shahid..Akhirnya tercapai juga hasrat dia..."

Teringat saya petikan kata-kata ustaz saya di Nilam Puri dulu. Ustaz Ibrahim juga namanya. Dia kata dia adalah sahabat kepada As-shahid Ustaz Ibrahim Libya. Dia kata As-Shahid memang selalu mengimpikan untuk shahid...akhirnya Allah makbulkan doanya..subhanalLah...

Banyak sangat cerita-cerita yang saya dengan tentang peristiwa Memali ni..ada yg benar dan ada juga yang dongeng..Yang pasti di akhir kesimpulan semua cerita-cerita tu, saya tetap tegar dengan kesimpulan bahawa yang salah tetap mereka-mereka yang cuba untuk menghapuskan Islam..walauapapun alasan dari si pencerita... Jelas dan sangat meyakinkan, dalang kepada peristiwa Memali adalah kerana "kedengkian dan kebodohan orang Islam sendiri yang lebih memilih dunia berbanding memilih agama ALlah" ..NauzubilLah...

Memali kalau diingat sebenanya boleh menimbulkan barah yang sangat mudah merebak dihati. Barah itu akhirnya kalau terus dibiarkan akan mencetuskan satu renjatan elektrik kepada minda. Renjatan elektrik itulah akhirnya yang akan mengarahkan minda untuk menggerakkan seluruh tubuh badan melakukan tindakan balas kepada mereka-mereka yang menjadi dalang kepada peristiwa Memali.


Bukan mudah untuk kita menerima ikhlas begitu sahaja apa yang telah dilakukan mereka terhadap Memali. Kenapa kekejaman itu lebih menjadi pilihan hanya semata-mata kerana memenuhi kehendak dunia yang cuma sementara? Kan Allah sudah berfirman

"56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."
Ad-Dzariat ; 56

Kan Allah itu dengan sifat Maha PenyayangNya sudah memperingatkan kita bahawa kita hidup di dunia ni sementara cuma. Sekejap lagi bahkan mungkin sekarang ini kita bakal menemui ajal. Tapi kita manusia tetap saja berdegil, mengikuti kata hati yang dirasuk Syaitan LaknatulLah...Tanpa memikirkan bahawa akibatnya kelak kita akan menerima balasan Neraka.

Ya Allah ampukanlah dosa kami...

Itu beberapa tahun dahulu...susulan Memali banyak lagi peristiwa seumpamanya yang semakin menjadi-jadi... Ada yang diketahui umum, ada yang diketahui segelintir pihak, bahkan ada juga yang masih tersembunyi di hujung sudut dunia tanpa ada publisiti walaupun sekecil kuman.


Moga-moga segala kezaliman ini akan cepat berakhir dengan terlahirnya jiwa-jiwa muda yang kukuh semangat untuk mempertahankan agama Allah..Moga-moga juga dunia ini masih belum tua untuk menampung segala kejahatan yang berlaku sebelum sempat kita semua sujud bertaubat kepada-Nya.. Moga-moga juga kita semua akan memperingati peristiwa Memali sebagai suatu kekejaman yang wajar untuk dituntut bela ke atasnya...selagi kita bergelar seorang MUSLIM...




JORDAN..

26 June 2009

Konsert Antara Dunia '09


Konsert ni sememangnya membuatkan saya sangat teruja untuk hadir ke sana. Rasa kesabaran saya hampir-hampir tidak boleh dikawal, memikirkan konsert itu nanti akan dikemuncakkan oleh kumpulan Nasyid Soutul Harakah dari Indonesia..

Jom sama-sama hadiri konsert Jihad. jumpa di sana...

Maklumat lanjut layari http://gamisconcert.blogspot.com/

Qiamullail SMKPOII kali ke-dua..




Kepada semua pengunjung khususnya adik2 yg di kasihi kerana Allah sekalian....
Untuk makluman semua, pada 27hb Jun (Sabtu) akan diadakan Program Qiamullail Kelab Remaja Ukhuwah (KRU) seperti berikut :


Masa pendaftaran : 5.30 pm (27 hb Jun)
Hari : 27/06-28/06 (5 ptg Sabtu - 9 pg Ahad)
Tempat : Surau SMK Pengiran Omar II

Tentatif program:

(27/06)-sabtu
5.00 p.m - Pendaftaran peserta
6.30 p.m - Solat maghrib/ kuliah maghrib (peranan remaja Islam)
7.45 p.m - Solat Isya'
8.10 p.m - Makan malam
8.40 p.m - Ice Breaking
9.10 p.m - Tayangan
9.30 p.m - Usrah (Akidah)
10.30 p.m - Minum malam
11.00 p.m - Bacaan Al-mulk/ tidur

(28/06)-ahad
03.30 a.m - Qiamullail/ Zikir munajat
04.45 a.m - Solat Subuh/ bacaan Al-Mathurat/ Kuliah Subuh
06.10 a.m - Riadhoh/ Sarapan
08.00 a.m - Solat sunat Dhuha
08.30 a.m - Lambaian ukuwwah

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة لى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل
الآخر.يقول : من يدعونى فأستجيب له من يسألنى فأعطيه من يستغفرنى فأغفر له

“Tuhan kita Tabaraka waTaala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih berbaki 1/3 malam yang akhir. Allah berfirman : sesiapa berdoa kepada-Ku, pasti Aku makbulkannya , sesiapa meminta kepada-Ku, pasti Aku memberinya , sesiapa mohon ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuninya”. (Sahih Bukhari, Kitab at-Tahajjud no. 1145)
Datang beramai-ramai...(^_^)




JORDAN..

20 June 2009

Tazkirah Dari Sahabat di Indonesia




"Entri kali ini adalah tazkirah yang sahabat saya dari Indonesia kirimkan melalui Facebook..Syukran ya Ferri.."

buat seluruh sahabat,,,bagaimana ya menurut kalin??


assallamuallaikum....

Tak dapat dipungkiri lagi, pada era globalisasi dan modernisasi ini beberapa dari kita tidak bisa lepas dari derasnya arus dua hal tersebut. Salah satu produk dari modernisasi adalah jaringan global bernama internet. Ya, sekarang siapa sih yang gak kenal dengan makhluk yang satu ini, bahkan dalam sebuah iklan layanan masyarakat, pemerintah mulai menggembar-gemborkan program internet masuk sekolah, sampai kepelosok desa, tak lain dengan tujuan agar masyarakat kita “melek dunia”. Sekarang, sangatlah mudah bagi kita untuk menimati jaringan internet. Yang berbayar, dari mulai warnet, berlangganan pada ISP, berlangganan pada provider kartu seluler, hingga cukup memanfaatkan hape sebagai sarana browsing. Yang 100% gratis, dari mulai layanan hotspot di kampus-kampus, cafe, mall, sampai akses internet pedesaan yang berasal dari bantuan luar negeri.

Arus informasi dengan deras kita tampung dan rekam dalam memori otak kita. Akan tetapi, seperti layaknya sebuah teknologi buatan manusia, ada dua sisi berlainan berkenaan dengan dampak yang ditimbulkannya. Memang semua tergantung pada si pemakainya, apakah digunakan untuk kemaslahatan atau sebagai sarana yang malah memudharatkan. Bagi pecinta pornografi, internet layaknya sebuah gudang yang tak terbatas bagi materi yang berbau syahwat yang satu ini. Namun internet juga menjadi pemuas dahaga yang sejuk bagi para penuntut ilmu yang haus akan suguhan materi penenang ruhani.

Salah satu manfaat yang lain dari “dunia maya” ini adalah sebagai sarana untuk mengaktualisasikan diri. Baik itu fenomena blogging yang sedang marak, berkumpul dalam wadah forum tertentu, maupun hanya bergabung dalam jejaring sosial dengan nama friendster, myspace, facebook dan semisalnya. Tak hanya dari kalangan awwam, para aktivis dakwah dan penuntut ilmu pun tak luput untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas gratis seperti ini. Sebagai sarana dakwah atau hanya sebagai pengerat tali ukhuwah. Namun sangat disayangkan, apabila cara mereka dalam mengaktualisasikan diri secara tidak sadar (karena mudah-mudahan tidak disengaja) telah melanggar koridor-koridor syar’i.

Ok, fokus pembahasan kita kali ini akan penulis kerucutkan menjadi satu permasalahan, yaitu pemasangan gambar diri di internet. Dan sesuai dengan judul, subyeknya adalah para akhwat. Namun materi dalam pembahasan dan hukum didalamnya juga bisa dikenakan pada para ikhwan. Mengapa hanya akhwat/muslimah yang menjadi subyek pembahasan? Sebagai seorang pelaku dan pengguna jasa pengaktualisasian diri seperti yang tersebut diatas tadi, penulis begitu prihatin dengan keadaan beberapa akhwat yang dari zhahirnya bisa kita tebak kualitas pemahaman agamanya. Dimana seharusnya mereka menjadi teladan bagi kaum muslimah yang belum terjamah oleh dakwah, justru mereka malah menjadi salah satu dari sumber –yang kalau tidak belebihan disebut- fitnah. Dan karena fitnah mereka (akhwat-red) adalah lebih besar daripada ikhwan/ laki-laki.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sesungguhnya wanita adalah aurat. Maka, apabila ia keluar, syetan akan menghias-hiasinya di mata laki-laki.” (HR. at-Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Albani)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:

“Tidaklah aku tinggalkan satu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita.” (Muttafaq ‘alaih)

Ya, cara mereka mengaktualisasikan diri dengan memasang potret diri telah menjadi suatu fenomena yang membuat hati penulis miris. Dan tulisan ini, mudah-mudahan menjadi sebuah sarana nasehat-menasehati dengan tujuan tidak lain hanya untuk meraih ketaqwaan dan ridho Allah semata.

Secara personal, mungkin sebagian dari kita (termasuk penulis sendiri) telah mencoba memberikan nasehat kepada para subyek yang kita bahas ini. Namun, karena fenomena ini sudah terlanjur menjadi suatu hal yang lumrah. Maka ada baiknya dibuat suatu tulisan mengenai fenomena ini, sekali lagi dengan tujuan nasehat-menasehati. Bukan pula tulisan ini dibuat untuk mengekang kebebasan berekspresi maupun wujud rasa benci terhadap para pelakunya. Bahkan karena rasa cinta kepada saudari seiman dan usaha pengingkaran dari perbuatan yang diharamkan.

Hukum Gambar/ Foto Diri
Meskipun fokus pembahasan kita bukanlah pada masalah ini, namun sangat tidak layak apabila penulis tidak menampilkan bahasan yang terkait pada permasalahan ini, yang tentu saja sangat penting dan menjadikannya sebagai salah satu hujjah. Beberapa hadits yang menunjukkan haramnya gambar makhluk bernyawa antara lain:

1. Dari ‘A’isyah radhiyallahu’anha bahwasannya ia membeli bantal kecil yang ada gambar-gambarnya. Ketika Rasulullah melihatnya beliau berdiri di pintu tidak mau masuk. Maka ‘A’isyah mengetahui ada tanda kebencian di muka Rasulullah. Lalu ia pun berkata: “Ya Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah dan Rasul-Nya, dosa apakah yang telah kuperbuat?” Rasulullah menjawab: “Bagaimana halnya bantal itu?” ‘A’isyah menjawab: “Saya membelinya agar engkau duduk dan bersandar di atasnya.” Kata Rasulullah (artinya): “Sesungguhnya orang-orang yang membuat gambar-gambar ini akan disiksa pada hari kiamat dan akan dikatakan kepada mereka: “Hidupkanlah gambar-gambar yang kalian buat itu!” Kemudian beliau bersabda (artinya): “Sesungguhnya rumah yang ada gambar-gambar (yang bernyawa -pent) di dalamnya tidak akan dimasuki malaikat.” (Muttafaqun ‘alaih)
2. Sabda Rasulullah pula (yang artinya): “Manusia yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang meniru ciptaan Allah. Sedangkan para pelukis dan penggambar adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah.” (Muttafaqun ‘alaih)
3. “Bahwasannya Nabi ketika melihat gambar-gambar di rumah, beliau tidak mau masuk sebelum gambar itu dihapus.” (HR. Al-Bukhariy)

Fatwa para ulama ahlussunnah juga sudah jelas dan gamblang, bahwa berdasarkan keumuman hadits diatas mereka sepakat mengharamkan gambar makhluk bernyawa. Silahkan sidang pembaca merujuk kepada fatwa-fatwa ulama yang sudah diakui keilmuannya.

Apa Alasan Memajang Foto di Internet?
Penulis sebisa mungkin membuang prasangka buruk terhadap saudarinya seiman atas apa yang dilakukan mereka, karena tingkatan ukhuwah paling rendah adalah bebasnya hati kita dari su’udzon terhadap saudara/i-nya. Penulis sadar bahwa pemasangan foto para akhwat tersebut di internet bukanlah dimaksudkan untuk menampilkan paras ayu mereka, menjadikan dirinya terkenal, atau menarik para ikhwan agar mengajukan proposal ta’aruf. Sangatlah tidak mungkin para akhwat yang telah ditempa dengan dakwah dan terselimuti oleh ilmu mempunyai tujuan-tujuan yang demikian. Lalu apa yang menyebabkan mereka berbuat seperti itu? Alasan yang paling logis dan mungkin yang hampir disepakati semua orang adalah sebagai sarana untuk mempererat ukhuwah, karena kita tahu bahwa ukhuwah dimulai dari saling mengenal, kemudian saling memahami, saling menolong dan saling sepenanggungan.

Dengan adanya foto maka tujuan untuk saling mengenal dalam rangka menjalin ukhuwah akan lebih mudah. Bahkan, hal tersebut juga bisa memudahkan teman/saudara yang telah lama tidak kita jumpai untuk mengenalinya. Mungkin pula mereka ingin memberikan contoh (berdakwah) dalam tata cara berpakaian muslimah yang sesuai syari’at. Dan beragam alasan lainnya yang tentu saja bertujuan baik. Namun saudariku, suatu kebaikan tidaklah dapat dicapai dengan cara-cara yang bathil. Seperti yang telah dikatakan oleh Abdulah bin Mas’ud radyillahu’anhu ketika mengingkari pelaku dzikir yang menghitung dengan batu-batu kecil (yang mereka anggap sebagai suatu kebaikan), beliau radhiyallahu’ahu berkata: “Betapa banyak orang yang menginginkan kebaikan tapi mereka tidak dapat meraihnya”. Bukankah tanpa memajang foto, ukhuwah bisa tetap tegak dan dakwah tetap bisa berjalan? Kalaulah saudari kita ingin mengenal lebih dekat dengan mengetahui sosok saudarinya yang lain, bukankah kita bisa mengadakan janjian untuk saling bertemu.

Bahaya Foto Akhwat di Internet
Sekarang mari kita ulas, bagaimana fenomena akhwat yang “nampang” di internet ini bisa menjadi suatu sumber fitnah baik bagi diri sang akhwat sendiri maupun bagi orang lain yang kebetulan sedang melihatnya.

Pertama, kita tentu sadar internet adalah ruang publik yang bisa dimanfaatkan semua orang hampir tanpa batasan. Dan diantara orang-orang tersebut pastilah terdapat orang yang ingin berbuat zhalim. Dengan teknologi sekarang ini, betapa mudahnya setiap orang memanipulasi sebuah gambar menjadi apa yang dinginkan si manipulator. Dengan memasang foto diri di internet, maka hal tersebut membuka peluang orang-orang zhalim yang tentu saja tanpa izin terlebih dahulu meng-grab foto kita kemudian memanipulasi/mengubah sedemikian rupa menurut keinginannya. Bayangkan saja, suatu ketika kita melihat foto diri sang akhwat dari atas berbalutkan jilbab (pakaian muslimah) tetapi bagian bawah dimanipulasi sehingga seakan-akan telanjang ataupun setengah telanjang. Na’udzubillah…..

Kedua, akhwat (aktivis dakwah) adalah tauladan bagi muslimah yang belum tersentuh dakwah (awwam-red). Namun apa jadinya jika para ujung tombak dakwah bagi teman-teman terdekatnya melakukan suatu hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seseorang yang notabene telah bertitel “akhwat”. Saat muslimah yang awwam, terlihat fotonya yang bak foto model sebuah majalah remaja mejeng di blog-blog maupun profil jejaring dunia maya mereka hal tersebut bisa kita maklumi dan menjadi hal yang lumrah. Namun apa jadinya kalo seandainya kita berikan suatu nasehat agar tidak melakukan hal itu, karena bisa menjadi suatu fitnah, kemudian mereka berkilah, “lha wong si fulanah yang aktivis dakwah itu aja juga melakukan hal yang sama kok, apalagi saya yang masih jauh dari nilai-nilai agama”. Dan menganggap bahwa hal tersebut tidaklah bertentangan dengan dalih orang yang paham agama pun melakukannya jua.

Ketiga, tak pelak lagi wajah ayu dan sebuah profil yang terkesan sholeha menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum adam. Maka berlomba-lomba-lah mereka untuk menjadi teman, sahabat, atau dalih menjalin ukhuwah yang padahal terkadang hanya didasari sebuah keinginan untuk memiliki sosok ayu nan sholeha tersebut. Sehingga semakin menjadikan para ikhwan/laki-laki yang di hatinya terdapat penyakit menjadi semakin terjerumus dalam asyiknya pertemanan ala ikhwan-akhwat. Dari sisi ini pertama sang pelaku sudah melanggar atau lebih tepatnya tidak mendukung usaha para ikhwan/laki-laki untuk mengamalkan salah satu firman Allah ta’ala:

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.(An-nuur: 30)

Dalam sebuah hadits diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah bersabda kepada Ali radhiyallahu’anhu. “Artinya : Wahai Ali, janganlah engkau susul pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa atasmu)”. [Hadits Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Daud]

Dalam hadits lain disebutkan. “Artinya : Pandangan mata itu laksana anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya, yang akan dia dapatkan hingga hari dia bertemu dengan-Nya”.

Wahai saudariku, maukah engkau menjadi salah satu penghalang bagi saudaramu didalam menegakkan syari’at agama ini?sisi kedua mereka juga telah melanggar perintah Allah dalam surat yang sama pada ayat berikutnya:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (An-Nuur: 31)

Pembahasan ini ada dalam bahaya selanjutnya dibawah ini, yang saya kutipkan dari muslimah.or.id.

Keempat, akhwat yang menampakkan foto dirinya di internet telah melanggar larangan untuk tidak tabarruj dan sufur. Tabarruj artinya seorang wanita menampakkan sebagian anggota tubuhnya atau perhiasannya di hadapan laki-laki asing. Sedangkan Sufur adalah seorang wanita menampak-nampakkan wajah di hadapan lelaki lain. Oleh karena itu Tabarruj lebih umum cakupannya daripada sufur, karena mencakup wajah dan anggota tubuh lainnya.

Tabarruj diharamkan dalam syariat berdasarkan ayat al-Qur’an dan juga hadits, antara lain:

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33)

“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nuur: 60)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kelompok penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang memukuli orang-orang dengannya dan para wanita yang berbaju tapi mereka telanjang, berlenggak lenggok kepala meeka bagaikan punuk unta yang bergoyang. Wanita-wanita itu tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga bisa tercium sejauh sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 3971 & 5098)

Dan kaum musliminpun telah sepakat akan haramnya tabarruj sebagaimana yang dituturkan oleh Al-Imam Ash-Shan’ani dalam kitabnya “Minhatul Ghaffar ‘Ala Dlauin Nahar” . (4/2011-2012)

Tabarruj memiliki berbagai macam bentuk seperti:

* Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki lain.
* Menampakkan perhiasan termasuk di dalamnya pakaian yang ada di balik jilbab.
* Berjalan berlenggak-lenggok di hadapan lelaki lain.
* Memukul kaki untuk menampakkan perhiasan yang dipakainya.
* Melembutkan ucapan di hadapan laki-laki lain.
* Bercampur baur dengan kaum laki-laki, bersentuhan dengan mereka, berjabatan tangan dan berdesak-desakan di tempat atau angkutan umum.

Bagi seorang wanita hendaklah ia meniru apa yang dilakukan oleh anak perempuan nabi Syu’aib sebagaimana yang diceritakan oleh Allah dalam ayat-Nya:

“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan.” (QS. Al-Qashash: 25)

Berkenaan dengan ayat ini Umar radhiyallahu ‘anhu berkata: “Dia datang dengan berjalan penuh malu seraya menutup wajahnya dengan bajunya. Dia bukanlah wanita yang tidak punya malu (banyak omong dan berani dengan lawan jenis), tidak pula seorang wanita yang suka keluar masuk rumah.” (Tafsir Ibnu Katsir dengan sanad yang shahih: 3/384)

Semua Berawal dari Pandangan
Berkata Ibnul Qayyim Al Jauziyah, pandangan adalah suatu dorongan yang muncul pertama kali ketika seseorang melihat sesuatu. Apabila dorongan tersebut jelek, itu adalah dorongan syahwat. Menjaga pandangan merupakan benteng dari kemaluan. Siapa yang sengaja melepaskan pandangan, sama artinya menuntun dirinya kepada kebinasaan.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pernah bersabda kepada Ali radhiyallahu’anhu. “Artinya : Wahai Ali, janganlah engkau susul pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa atasmu)”. [Hadits Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Daud]

Kalau anda kebetulan melihat wanita, lihatlah hanya sepintas saja. Jangan diulangi lagi karena pandangan yang kedua bukan milik anda.

Rasulullah shallallahu’alaihi was sallam bersabda “Artinya : Pandangan mata itu laksana anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya, yang akan dia dapatkan hingga hari dia bertemu dengan-Nya”.

Pandangan merupakan awal kejadian buruk yang menimpa manusia. Pandangan dapat melahirkan perasaan dan perasaan akan melahirkan pikiran yang kenudian syahwat, yaitu syahwat untuk melampiaskan keinginan, lalu terjadilah perbuatan. Selama tidak ada yang menghalangi, perbuatan itu terjadi secara berulang-ulang hingga menjelma menjadi penyakit.

Dalam hal ini dikatakan, “sabar memejamkan pandangan akan lebih ringan akibatnya daripada sabar terhadap rasa pedih sesudahnya (sesudah membiarkan pandangan lepas)

Dikatakan oleh penyair;

Semua kejadian permulaannya adalah pandangan.

Besarnya api karena (bermula) dari percikan kecil.

Berapa banyak pandangan mengenai hati pemiliknya.

Seperti mengenanya anak panah atau busur dengan talinya.

Pandangan mata akan berhenti pada perasaan dan bayangan.

Mudah cara mengatakan, suaranya tidak berbahaya.

Tiada sambutan menyenangkan, ia kembali membawa bencana

(ad-Da’ wa Ad-Dawa’)

Nah, saudariku yang mudah-mudahan dirahmati Allah. Maukah engkau menjadi pintu awal terjadinya fitnah sebuah pandangan? Tentu tidak bukan?

Lalu Dimana ‘Iffah dan Haya’ ?
Saudariku yang saya hormati, tentu saudari sudah mengetahui kewajiban dan keutaman berhijab. Dan tentu saudariku juga berusaha semaksimal mungkin untuk mengamalkan setiap makna dan keutamaannya. Penulis tidak akan menyangsikan lagi, pemahaman saudariku akan hal itu. Bahkan di antara saudari-saudariku sudah mengamalkan lebih daripada saudarinya yang lain untuk menggunakan niqob (cadar) yang sunnah muakkaddah (penulis berpegang pada pendapat ini). Tentu usaha pengamalan mereka ini patut kita hargai lebih dari yang lain.

Namun saudariku, apabila engkau menampakkan gambar dirimu di internet lalu dimanakah esensi hijab sebagai al Haya’ (rasa malu). Sebagai seorang muslimah sejati, tentulah saudariku akan berpikir ribuan kali untuk melakukan hal yang demikian. Padahal Rasullullah Shallallahu’alaih wa sallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlaq dan akhlaq Islam adalah malu” sabda beliau yang lain; “Malu adalah bagian dari Iman dan Iman tempatnya di Surga”.

Allah Azza wa Jalla juga menjadikan kewajiban berhijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat) dalam firman-Nya;

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), karena itu “mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan baerupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.

Ukhty (saudariku) Saya Cemburu…….
“Ghirah (Cemburu)” adalah benteng pelindung yang menjaga kehormatan seorang wanita, menahannya untuk tidak melepas hijabnya, menampakkan aurat di hadapan umum atau bercampur baur dengan kaum laki-laki. Ghirah adalah sikap yang harus selalu melekat pada diri setiap kita baik sebagai orang tua, anak, pendidik ataupun saudara sesama muslim yang akan selalu menegakkan amar makruf nahi mungkar, menasihati saudara-saudara muslimah kita untuk selalu beriltizam dengan aturan Allah dalam berpakaian, bersikap, bertutur kata dan bergaul. Hanya dengan inilah -setelah taufik dari Allah- yang bisa menyelamatkan wanita dari godaan setan, tipu daya musuh-musuh Islam yang menjadikan mereka sebagai wasilah untuk menghancurkan agama ini, dan menyelamatkan mereka dari jurang kehinaan dan kenistaan, menjaga mereka dari neraka dan murka serta siksaan dari Allah.

Hijab juga selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju pada Istri dan anak perempuannya. Berapa banyak peperangan yang terjadi pada masa Jahillyah dan Masa Islam akibat cemburu atas wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali radhiyallahu’anhu berkata; “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesakan dengan lelaki kafir orang ‘ajam (non arab) di pasar-pasar. Tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki rasa cemburu”.

Cemburu dengan aturan Allah adalah sesuatu yang terpuji dalam Islam dan salah satu jihad yang disyariatkan. Dalam sebuah hadits disebutkan:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu cemburu dan sesungguhnya seorang mukmin itu cemburu. Dan cemburu Allah adalah jika seorang mukmin melakukan sesuatu yang diharamkan kepadanya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dan sebagai sudaramu seiman, dengan ini saya sampaikan kepadamu, Ukhty (saudariku) saya cemburu……… wallaikum salam....




JORDAN..

19 June 2009

Muhasabah Cinta - EdCoustic


Muhasabah Cinta - Edcoustic


Lirik Lagu Muhasabah Cinta - EdCoustic


Wahai pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dari-Mu
Ku pasrahkan semua pada-Mu


Tuhan baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini ku harapkan cinta-Mu

Reff:
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang ku rasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya Illahi muhasabah cintaku

Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku dengan-Mu




JORDAN..

Sinetron yang Menjadi-Jadi




"Kenapa diorang ni jahat sangat. kalau jahat, jahat betul. Sekali baik, baik betul. Nanti kalau yang jahat tu sudah jadi baik, trus macam tiada fikiran, padahal masa dia jahat dulu bukan main lagi idea dia mau seksa orang."


Ini adalah rugutan biasa yang saya dengar ketika menonton sinetron bersama kakak. Memang ada benarnya rugutan tu. Saya pun berfikir (sambil ikut juga merungut) kenapalah pelakon cerita tu boleh jadi sangat jahat sampai tidak mengira pertalian keluarga. Biasanya kejahatan itu disebabkan oleh dua perkara, harta dan berebut perempuan/lelaki.

Kadang-kadang sedikit menjengkelkan juga (bukan sedikit , tapi banyak sebenarnya) bila tengok cerita yang tak logik. Beberapa perkara yang akan menjengkelkan saya bila melihat sinetron adalah

1. kejahatan di luar batasan pemikiran.
2. Solat dengan mekap dan pewarna rambut
3. Pari-pari yang sentiasa ada untuk menolong
4. Panjang berjela-jela

Kejahatan di Luar Batasan Pemikiran

ustaz saya kata, manusia itu kedudukannya boleh berada ditempat sehina-hinanya lebih dari jin dan boleh juga berada di tempat semulia-mulianya lebih daripada Malaikat(Rasulullah S.A.W).


Kalau kita tengok sinetron, macam-macam perbuatan jahat yang dilakukan oleh manusia, dari sekecil-kecilnya hinggalah sanggup menjadi hamba kepada jin dan Syaitan semata-mata untuk mendapatkan kemahuan nafsu peribadinya. Seperti biasa, dua perkara yang biasa menjadi pergaduhan adalah harta atau wanita/lelaki.

Benarlah kata ustaz, kadang-kadang saya sampai tidak pernah membayangkan betapa jahatnya manusia itu hingga sanggup membuang pertalian keluarga, hingga sanggup membuang Islam dari hidup mereka dengan bersahabat dengan Jin dan Syaitan.

Nauzubillah..

Solat Dengan Mekap dan Pewarna Rambut

Kadang-kadang, sinetron ni banyak bagusnya apabila menonjolkan cara hidup yang sentiasa mengigati Allah S.A.W. Tetapi.. banyak yang mebuatkan saya terfikir adalah, apakah di sana benar-benar liberal sehingga gaya hidup mereka sama seperti apa yang ditunjukkan di dalam sinetron?

Waktu tengah solat misalnya, mekap masih tebal di muka. Yang tu tak apa lagi, masalahnya.. seseorang yang memakai pewarna rambut tetapi boleh dikatakan seorang yang sangat wara, solat 5 waktu dan disanjung oleh orang disekelilingnya sebagai orang yang sangat patuh pada ajaran agama.

Bayangkan seorang yang sentiasa memakai kopiah atau songkok boleh dengan gembiranya berpegangan tangan dengan muslimah. Tonjolan babak seperti ini pada saya sangat tidak sepatutnya bagi seorang yang dikatakan mempunyai pegangan agama yang kuat. Bukankah ada unsur penghinaan di situ?

Pari-pari yang sentiasa ada untuk menolong

Alangkah bertuahnya seorang budak yang dijaga oleh si pari-pari. Kalau ada kesusahan pasti ada yang datang membantu. Saya masih ingat kalau waktu kecil-kecil dulu, saya selalu berfikir yang betulkah pari-pari wujud. Mungkin terpengaruh dengan cerita-cerita dongeng seperti sleeping beauty, cinderella dan seumpamanya..

Tapi, di dunia sinetron, semuanya menjadi kenyataan. Mujur saya sekarang sudah dewasa untuk menilai semuanya, tapi bagaimana dengan adik-adik kecil yang dunianya masih penuh dengan khayalan. Bimbang pula terpengaruh dengan cerita-cerita mengarut sinetron ini mereka termelakukan dan terpercaya perkara yang tidak sepatutnya...

Mengarut yang membawa padah...

Panjang berjela-jela

Aduh.. penat menunggu cerita habis. Kadang-kadang habis satu semester, tapi cerita sinetron tu belum juga habis. Ada yang sampai setahun lebih pun tak habis-habis lagi. Idea kreatif yang wajar juga mendapat pujian dari mereka-mereka juga.

Jenuh juga menunggu cerita tu habis. Padahal, ceritanya putar-belit itu sahaja. Kejap-kejap mati pastu hidup balik. Orang jahat sudah jadi baik, tiba-tiba ada lagi orang jahat lain...pening..pening...

itulah sinetron, yang karut, sesat lagi menyesatkan walaupun ada juga yang menginsafkan... Kadang-kadang saya hairan, mungkinkah Malaysia sudah kehabisan cerita? Atau mungkin kehabisan idea untuk membikin cereka... Kalau sudah kehabisan idea, biar orang alim ulama pula yang ambil tempat dunia media. Itupun kalau kita sudah mampu merampas dan mendominasi dunia media untuk disalurkan kepada dunia dakwah media... Mampukah kita?





JORDAN..

07 June 2009

Khusus buat adikku Ummi




Kesyukuran yang tidak terhingga. Alhamdulillah akhirnya impianmu tercapai jua adikku..

Esok adik saya Ummi Nursyafiqah akan bertolak ke Kelantan bersama-sama dengan mama dan bapa. Dia dapat masuk Kolej Islam Sultan Ismail Petra Kelantan (KIAS)..Hehehe...mesti dia sekarang sangat nda sabar mau tengok kolej tempat dia belajar.

Itulah besarnya kurniaan Allah. Sebenarnya Ummi hampir-hampir tidak berjaya masuk ke KIAS disebabkan oleh masalah kewangan. Waktu itu, saya tau dia sebenarnya bersedih, walaupun dia cuba sembunyikan kesedihan dia dengan cuba berlakon gembira (kakak tau tu mie..hehehe). Saya tau kenapa dia tidak terlalu bersedih...sebab dia mesti terfikir, apapun yang Allah tetapkan itulah yang terbaik buat dia..sama ada KIAS atau tempat lain...(betulkan mie? ^_^ )

Tapi dengan takdir Allah duit jatuh dari langit, sekaligus memakbulkan doa Ummi untuk masuk ke KIAS...

hehehe...nda la..bukan duit jatuh dari langit... Cuma yang menarik untuk saya ceritakan ialah, bersungguh-sungguhnya Ummi mau masuk KIAS sampai bangun tahajud, solat hajat malam-malam dan berdoa sungguh-sungguh supaya Allah izinkan dia masuk ke KIAS. Dan sebagaimana yang sepatutnya Allah itu Maha PEMBERI NIKMAT, PENGASIH, PENYAYANG dan PENDENGAR DOA hambaNYA, berita gembira pun disampaikan...Alhamdulillah...

ALLAH ITU MAHA PENERIMA DOA

hmm..mesti itulah saat yang sangat mengembirakan bagi Ummi. Dan saya pasti apa yang berlaku sepanjang detik-detik yang mendebarkan sehinggalah berita gembira disampaikan mesti akan Ummi ingat sampai bila-bila..Kerana saya juga pernah rasa yang demikian. Dan detik-detik itu sangat di ingat kerana detik-detik itu sangat memperlihatkan betapa Allah itu MAHA BESAR. MAHA MEMBUKA JALAN HIDAYAH BAGI HAMBANYA YANG MENGINGINKAN.... Saya percaya, anda-anda juga ada detik itu...

kata Kakak Ummi tulis di HPnya
"selamat tinggal kenangan lama"
Maksudnya, Ummi masuk ke KIAS untuk memulakan hidup baru... (^_^) sebab di KIAS, suasananya sangat menyejukkan. Nilam Puri... umpama Syurga di bumi.. Rindu pula Biah Solehah Nilam Puri...

Apa yang pasti..tahniah buat adikku..semoga Ummi temui apa yang Ummi cari di sana dan semoga Ummi juga terpilih sebagai seorang hamba yang menyerahkan hidupnya untuk perjuangan Islam juga jadilah si matahari yang menyinari alam dengan cahayamu yang bersinar terang membawa cahaya Iman..amin....




JORDAN..

Mohon Doa semua untuk 7-9 Jun ini...




InsyaAllah esok akan ada lagi satu program khusus untuk adik-adik Kelab Remaja Ukhuwah Sipitang..Tolong doakan ya semoga semuanya berjalan lancar. Hmm..sebenarnya berat juga hati hendak pergi ke sana. Mungkin disebabkan family tengah berkumpul di rumah...Biasalah cuti-cuti ni semua adik beradik balik. So inilah masanya untuk sekeluarga bersenda gurau, bercerita dari a sampai z, bertukar kisah, saling mengenakan dan saling menyelami merapatkan lagi ikatan.

Tiba-tiba saya dapat sms berbunyi,
"malam ni tidur di flat boleh, kak long ambil"

huhu...bila difikirkan berat juga hati hendak tinggalkan kemesraan family..tetapi memikirkan masih banyak kerja dan perancangan yang belum selesai maka hati yang berat terpaksa diringankan jua...

Benarlah kata orang, dugaan meninggalkan keluarga itu kerana jihad bukanlah senang macam makan keropok plastiknya sedia terbuka atau mee goreng sedia terhidang. Tapi berat hati masyaAllah..Allah sahaja yang tahu..

Berat macam mana pun hati, jihad kena diteruskan. Demi meastikan semuanya berjalan lancar kami malam ini berkampung lagi di rumah milik Kak Long...Bilangan peserta sudah mencapai 20 orang.. fasi juga sudah cukup.. tapi pengisian masih belum betul-betul sattle. Adik-adik pula masih sebenarnya perlu dicari lagi untuk meramaikan lagi tenaga-tenaga kerja yang boleh dilatih dan di suntik sedikit vaksin jihad...

Hmm.. Akhirnya pengangkutan sudah ditetapkan..kesian, adik-adik terpaksa juga naik bas..Tapi yang saya kagum, semangat jiwa jihad cilik ini bukan calang-calang juga..hebat juga diorang ni..apapun..tahniah dan semoga semangat ini akan semakin membesar selepas program nanti sebagai kayu ukur program nanti memberi impak yang positif.

Cuma..saya mohon doa dari semua orang, tolong doakan program ini berjalan lancar sebagaimana yang terbaik yang Allah takdirkan.. Amin....Tolong doakan ya..




JORDAN..

04 June 2009

Transformasi AF vs Transformasi tarbiyah




"Mari kita lihat transformasi yang berlaku kepada pelajar AF setelah 6 minggu"

 

maaf la saya hanya dapat gambar transformasi akim sahaja


 

untuk mengetahui dengan lebih lanjut lagi mengenai gambar ini sila klik sini


Lebih kurang macam tu la kot ayat yang digunakan oleh Sarimah, pengacara program realiti TV termantap 'konon'. Power tak???
ditambah lagi dengan ayat yang berbunyi...

"Cepat hantarkan undian SMS kalau anda tak mahu pelajar kesayangan anda terkeluar"

cukup rasa kalau ayat di atas digabungkan...boleh bergaduh suami isteri, habis duit gaji sebulan untuk beli reload semata-mata nak undi pelajar kesayangan...dahsyat...

Sememangnya konsep 'transformasi yang di bawa oleh AF7 kali ni serba sedikit berjaya menaikkan 'ratting' rancangan seisi keluarga ini. Saya terfikir, transformasi sebeginikah yang tinggal untuk dijadikan konsep ikutan oleh anak-anak muda? Hanya inikah modal ikutan yang boleh ditonjolkan dalam dunia mendidk anak-anak remaja globalisasi? Apa benar, transformasi ini adalah yang dimahukan oleh anak-anak remaja sekarang?

Saya rasa saya masih remaja..jadi jawapan bagi soalan-soalan di atas masih layak untuk saya jawab kerana saya masih remaja...

dan jawapan saya bagi semua persoalan di atas adalah TIDAK!!! TIDAK SAMA SEKALI!!! Bagaimana pula dengan anda??? (^_^)

Saya masih percaya bahawa remaja-remaja kini bahkan siapapun masih dahagakan sentuhan transformasi yang lebih baik berbanding transformasi yang dibawa dalam AF7. Saya percaya masih ramai di luar sana yang menyokong pendapat saya bahawa transformasi yang dibawa oleh AF7 bukanlah transformasi yang diinggini. Dan saya percaya transformasi yang diinggini oleh ramai insan adalah transformasi yang lebih mendekatkan kita dengan hidayah Allah.

"apa yang kau mau dari hidupmu?"

"Aku mau jadi baik kak, sebab tu aku masuk KRU (Kelab Remaja Ukhuwah). Sekarang ni sembahyang ku pun nda lagi tinggal. Kawanku semua baik-baik..." contoh dialog realiti ketika saya berbual-bual dengan seorang adik..(maaflah dialek ala-ala kedayan).

Kita masih boleh memilih, sama ada kita mahu men'transformasi'kan diri kita kepada transformasi yang menjauhkan kita dari hidayah Allah atau kita boleh lebih memilih transformasi yang lebih mendekatkan kita dengan Allah. Buktinya adik tadi, asalnya dia berkawan dengan mereka-mereka yang sangat nakal. Tetapi kerana ingin merubah diri dia sanggup meninggalkan keseronokkan lalunya walaupun banyak cacian, umpatan dan suara sumbang yang mengejek perubahannya. Itulah fitrah manusia sebenar-benarnya iaitu inginkan kepada hidayah Allah.

Dan bila saya tanya mana lagi seronok transformasi AF atau transformasi dia sekarang...Jawapannya tentulah transformasi dia sekarang yang semakin dekat dengan agama Allah.. Puas hati dengan jawapannya (^_^)

Kalau di AF transformasi yang boleh kita lihat adalah dari seorang itu yang tidak berapa nak pandai menyanyi menjadi seorang yang mampu menyanyi d atas pentas dengan baik..Tapi boleh kah dia membaca Al-Quran dengan baik sebaik dia menyanyi?

Kalau dulu dia seorang yang pakai baju mungkin tidaklah se'tidak cukup' kain yang di pakainya sekarang,terutamanya perempuan. Dari seorang anak gadis yang sopan, tetapi selepas masuk dunia AF (dunia popular) bertambah-tambah tidak cukup kain pula...

Kalau dulu seorang yang hidupnya tidak dikenali orang sekarang hidupnya menjadi tontonan umum, serba serbi hendak di ceritakan. Menjaja maruah diri untuk tatapan umum...

Ini cuma pandangan dangkal saya...

Berbeza dengan transformasi tarbiyah... kalau dulu pakai seluar atas lutut, sekarang bimbang di bakar di Akhirat dengan seluar-seluar dan baju-baju tak menutup aurat tu semua di buang.

Kalau dulu tak pernah baca al-Quran langsung tapi kerana hidayah Allah, dalam masa sebulan habis satu Al-Quran di baca kerana hendak benar-benar memahami apa isi kandungan 'Surat Cinta' dari Allah untuk hamba-Nya.

Kalau dulu bergaul dengan bukan muhrim sesedap rasa, tetapi kerana didikan tarbiyah Allah, pandang muslimat/muslimin pun tidak kerana bimbang panahan Syaitan.

SubhanaAllah..hebatnya transformasi tarbiyah Allah...

Apa yang pasti.. hidup mesti tetap diteruskan. Semoga kita semua tergolong dalam golongan yang sentiasa berada dalam transformasi didikan Allah dan di jauhkan dari transformasi ciptaan manusia yang sia-sia...




JORDAN..

03 June 2009

KRIS - Untukmu Sipitang




Alhamdulillah..Kem Remaja Islam(KRIS) untuk kali keduanya di daerah Sipitang baru sahaja tamat. Itulah petanda bahawa besarnya nikmat ALlah..Apa yang lebih untuk saya syukuri adalah, KRIS kali ini sebenarnya diusahakan oleh tenaga-tenaga cilik yang kelihatan sangat ikhlas menyempurnakan program bermula dari kosong sehinggalah segalanya selesai tulen.

Kalau KRIS pertama dahulu saya masih sangat ingat, tenaga-tenaga kelahiran Sipitang hanya 2 orang dibantu oleh seorang Ustazah yang bermastautin di Sipitang lengkap menjadi 3 orang. Walaubagaimanapun seperti KRIS kedua ini, KRIS pertama dulu juga berjalan selancar kurniaan Allah.

Maka hasil tarbiyah KRIS pertama dulu terlahir beberapa tenaga cilik yang masih sangat mentah dalam mengerti mehnah dan tribulasi perjuangan menempah Syurga ini, pun begitu mereka seakan si tegar yang sanggup berkorban tenaga, masa bahkan wang semata-mata untuk melihat KRIS kedua ini berjalan lancar.

"Best nda urus program" tanya saya

"Best kak..tapi payah eh...baru ku pernah ni kak nda mandi 24 jam..." jawab seorang adik yang dia antara yang sangat bersungguh buktinya sampai sanggup mengorbankan masa mandi...lucu...kagum...

Saya tidak menyangka prestasi adik-adik boleh sehebat itu. Mungkin tidak layak lagi panggilan 'cilik' untuk mereka. Masih ingat saya satu ketika dulu ketika kali terakhir saya hadir ke meeting Kelab Remaja Ukhuwah (KRU) Sipitang sebelum saya kembali ke UM untuk sessi kuliah semester 2 08/09... Raut wajah mereka masih kelihatan sedikit janggal dengan suasana Islam yang baru hadir ke hati mereka. Tapi apa yang saya lihat sekarang jauh bezanya. Bahkan ada antara mereka yang sudah boleh berbicara lagak seorang ustaz memberi ceramah. Nilaiannya, mereka seronok dengan hidup mereka sekarang yang lebih dekat dengan Allah.

Adatnya program, ada juga salah faham berlaku...huhu..pening juga kepala memikirkannya. Tapi jihad mana yang tiada cabaran. kalau tiada cabaran bukan jihad namanya. Kan Syurga itu mahal..jadi mestilah mahar untuk ke sana tinggi nilainya..

Apa yang pasti KRIS kali ini saya yakin banyak meninggalkan kesan di hati semua yang terlibat langsung atau tidak langsung. Terima kasih tidak terhingga kepada semua ahli Kelab Remaja Ukhuwah (KRU) Sipitang, juga semua fasilitator dari Persatuan Siswazah Sabah(PSS) yang seusai KRIS Sipitang terus berkejar ke KRIS KK (1-3hb : semoga pengorbanan kalian akan dinilai Allah sebagai mahar ke Syurga) juga semua penceramah, pemberi-pemberi sumbangan, Pihak Masjid Haji Hashim, guru-guru dan pihak sekolah Sekolah Menengah Pengiran Omar (SMPO), Sekolah Menengah Pengiran Omar 2(SMPO2) dan Sekolah Menengah Padang Berampah(SMPB) Sipitang, ibu bapa dan semua yang terlibat secara langsung dan tidak langsung menjayakan KRIS kali ini.

"kak, kalau ada program minggu depan, bawa saya lagi..rindulah program tu..mula-mula rasa bosan..hehe.." sms saya terima dari seorang adik..Nadhirah namanya.

Alhamdulillah...
Saya yakin dan pasti..beberapa kiraan waktu sahaja lagi, tenaga kerja KRU Sipitang akan semakin bertambah dengan kehadiran mereka-mereka yang benar-benar ingin memilih jalan hidup yang diredhai Allah.

Semoga Islam terus bersinar di daerah Sipitang dan di seluruh dunia...






JORDAN..
 

FikrahNazifa Template by Ipietoon Cute Blog Design